Perbedaan Antara Pipa HDPE Dan Pipa PPR

Bagi Anda yang sudah bergelut di dunia “seni bangunan”, tentunya Anda sudah paham tentang apa itu pipa HDPE dan pipa PPR. Namun bagi beberapa orang, ternyata masih belum paham terkait dengan perbedaan antara pipa HDPE dan pipa PPR.

Pipa HDPE merupakan kepanjangan dari high density polyethylene, yang mana jenis pipa ini merupakan pipa dengan kualitas yang terbaik di kelasnya. Pipa HDPE ini terbuat dari polyethylene yang memiliki banyak keunggulan, antara lain sifatnya yang elastic, mudah untuk disambung, mengikuti pergerakan di bawah tanah, mudah dalam proses ekspedisi atau pembawaan barang. Pipa HDPE ini merupakan jenis pipa yang memiliki nilai keretakan yang bisa dibilang sangat rendah, oleh karena itu, jenis pipa ini tahan hingga mencapai usia lebih dari 50 tahun.

Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh pipa HDPE, tentunya apabila proyek yang sedang dikerjakan menggunakan bahan tersebut, maka tentu akan menghemat biaya. Mengapa tidak? Karena sudah terbukti bahwa pipa HDPE ini tahan hingga usia 50 tahun. Untuk lebih lengkapnya, simak informasinya di bawah ini ya.

Pipa HDPE tersedia dalam berbagai macam ukuran. Terdapat pipa HDPE yang berukuran 20 mm, 25 mm, 32 mm, 40 mm, 50 mm, 63 mm, 75 mm, 90 mm, 110 m, 125 mm, 160 mm, 200 mm, serta berbagai ukuran yang lainnya hingga mencapai 120 mm.

Selain dalam bentuk ukuran, pipa HDPE ini juga tersedia dalam berbagai ukuran bar atau tekanan pada pipa HDPE, antara lain sdr 11 pn 16, sdr 13,6 pn 12,5 hingga pipa HDPE dengan tekanan sdr 26 pn 6,3.

Sementara untuk harga dari pipa HDPE juga tergantung dari ukuran serta merk yang dipilih. Semakin besar ukuran pipa dengan tekanan yang semakin tinggi pula, maka harga dari pipa HDPE juga akan semakin mahal, begitu pula sebaliknya.

Pipa PPR merupakan singkatan dari polypropylene random. Pipa ini terbuat dari bahan polypropylene yang tahan panas dan tahan bocor. Penggunaan dari pipa ini biasanya digunakan dalam segala macam instalasi bangunan atau gedung dan industri di daerah perkotan. Pipa PPR ini lebih tahan lama, yakni dengan masa kadaluwarsa hingga 100 tahun lamanya. Sangat awet, bukan?

Pipa PPR ini memenuhi standard untuk pemasangan instalasi pipa air minum, sistem pengerjaan yang sangat mudah dan cepat. Selain itu, sambungan dengan fiting tidak akan terjadi kebocoran sehingga sangat aman untuk digunakan. Dengan minimnya terjadi kebocoran tersebut, maka umur dari pipa PPR ini cukup lama, yakni berkisar antara 50 hingga 100 tahun lamanya.

Pipa PPR ini tahan terhadap tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, tahan terhadap benturan, serta tahan terhadap bahan kimia.

Sama halnya dengan pipa HDPE, pipa PPR ini juga tersedia dalam berbagai macam ukuran, yakni mulai dari 20 mm hingga 160 mm. ukuran ini lebih kecil dibandingkan berbagai jenis ukuran pada pipa HDPE.

Untuk harga dari pipa PPR ini tergantung juga dengan merk serta jumlah yang dibeli oleh konsumen. Semakin banyak jumlah pipa yang akan dibeli, maka harganya pun juga lebih murah.

Jenis pipa ini juga tersedia di berbagai supplier pipa HDPE dan pipa PPR. Anda cukup mengunjungi supplier pipa HDPE Surabaya dan pipa PPR Surabaya, maka Anda akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Dimulai dengan pabrikasi bahan material plastik dari Polyvinyl Chloride Compound, Polyethelene Compound dan Cross linked Polyethelene Compound di 1991, PT. Bojong Westplas terus berinovasi membuat produk-produk yang berkualitas. Di tahun 2006 PT.Bojong Westplas membuka divisi baru yang memproduksi pipa air dengan merek WESTPEX.Dengan pengalaman memproduksi dan menciptakan bahan baku dari plastik, WESTPEX menjadi satu-satunya produsen pipa pertama PEX dengan bahan baku cross linked Polyethelene bukan hanya di INDONESIA tetapi di ASEAN.WESTPEX terus berkomitment memproduksi pipa yang berkualitas untuk Indonesia. Dimulai dari pipa PEX-a (Polyethelene crosslink), kami terus menambah produk seperti Pipa PPR (Poly Propelene Random), Pipa HDPE (High Density Polyethelene ), Pipa Conduit dimana tidak menggunakan bahan PVC (PVC FREE).

Dalam industri perpipaan, dua jenis pipa yang umum digunakan adalah pipa PPR (Polypropylene Random) dan pipa PVC (Polyvinyl Chloride). Kedua jenis pipa ini memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan pipa PPR dengan pipa PVC dari berbagai aspek, termasuk kelebihan dan kekurangannya.

1. Material Dasar Pipa PPR: Pipa PPR terbuat dari polipropilena acak (PPR), yang merupakan polimer termoplastik yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan. PPR memiliki kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang ideal untuk aplikasi air panas dan dingin.

Pipa PVC: Pipa PVC terbuat dari polivinil klorida (PVC), yang juga merupakan polimer termoplastik. PVC dikenal dengan kekuatannya, sifat non-korosif, dan kemampuannya untuk mengatasi tekanan. Pipa PVC biasanya digunakan untuk sistem perpipaan air bersih dan saluran pembuangan.

2. Kekuatan dan Kekakuan Pipa PPR: Pipa PPR memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi, sehingga mampu menahan tekanan tinggi dan suhu panas hingga 95°C. Pipa PPR juga memiliki elastisitas yang baik, sehingga tahan terhadap tekanan eksternal dan perlakuan kasar.

Pipa PVC: Pipa PVC juga memiliki kekuatan yang baik, tetapi biasanya lebih fleksibel daripada pipa PPR. Meskipun pipa PVC tahan terhadap tekanan dan benturan, namun tidak sekuat pipa PPR, terutama dalam mengatasi suhu tinggi.

3. Ketahanan terhadap Korosi Pipa PPR: Salah satu kelebihan utama pipa PPR adalah ketahanannya terhadap korosi. Material PPR tidak bereaksi dengan zat kimia dalam air atau lingkungan, menjaga kebersihan dan kualitas air yang mengalir melalui pipa.

Pipa PVC: Pipa PVC juga tahan terhadap korosi, tetapi ada beberapa zat kimia tertentu yang dapat merusak atau menyebabkan reaksi kimia dengan PVC. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang cermat terkait kompatibilitas zat kimia dengan PVC.

4. Kemampuan Mengatasi Suhu Pipa PPR: Pipa PPR mampu menahan suhu tinggi hingga 95°C tanpa mengalami deformasi atau kerusakan struktural. Hal ini menjadikannya pilihan yang ideal untuk sistem perpipaan air panas di bangunan komersial dan perumahan.

Pipa PVC: Pipa PVC memiliki batasan suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan pipa PPR. Biasanya, pipa PVC hanya mampu menahan suhu hingga sekitar 60-70°C tergantung pada kelas PVC yang digunakan.

5. Instalasi dan Sambungan Pipa PPR: Proses instalasi pipa PPR relatif mudah dan cepat. Pipa PPR dapat dipotong dengan alat pemotong khusus dan dihubungkan dengan sambungan termofusi, yang menciptakan sambungan yang kuat dan kedap air.

Pipa PVC: Instalasi pipa PVC juga cukup mudah, tetapi biasanya memerlukan perekat atau lem PVC untuk menyambungkan fitting dan pipa. Proses pemasangan PVC membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pipa PPR.

6. Biaya Pipa PPR: Pipa PPR umumnya lebih mahal daripada pipa PVC, terutama dalam hal harga per meter. Namun, pipa PPR memiliki umur pakai yang lebih lama dan biaya perawatan yang lebih rendah, sehingga dapat menjadi investasi yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Pipa PVC: Pipa PVC biasanya lebih terjangkau daripada pipa PPR, namun umur pakainya cenderung lebih pendek. Penggantian atau perbaikan yang sering dapat membuat biaya perawatan jangka panjang lebih tinggi.

7. Kemampuan Daur Ulang Pipa PPR: Pipa PPR dapat didaur ulang dan digunakan kembali setelah umur pakainya habis. Ini membuatnya lebih ramah lingkungan daripada pipa PVC yang sulit didaur ulang.

Pipa PVC: Meskipun beberapa jenis PVC dapat didaur ulang, proses daur ulang PVC lebih sulit dan mahal daripada PPR. Sebagian besar pipa PVC yang dibuang cenderung menjadi limbah yang sulit diuraikan.

Kesimpulan Kedua jenis pipa, PPR dan PVC, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan aplikasi spesifik Anda. Pipa PPR cocok untuk aplikasi air panas, tahan terhadap suhu tinggi, dan memiliki umur pakai yang lebih panjang, sementara pipa PVC cocok untuk aplikasi air bersih dan saluran pembuangan dengan biaya yang lebih terjangkau. Dengan mempertimbangkan kebutuhan proyek Anda dengan cermat, Anda dapat memilih jenis pipa yang paling sesuai untuk keperluan Anda.

Aksesoris Pipa PPR memiliki bentuk beragam. Selain itu untuk kebutuhan tertentu, material juga dilengkapi dengan beberapa hal yang memungkinkan sistem penyambungan bisa dilakukan lebih bervariasi.

Pipa PPR merupakan satu diantara beberapa jenis pipa thermoplastik yang didesain mendukung saluran air bersih bersuhu tinggi (panas) untuk kebutuhan aktivitas sanitasi. Seperti mandi, mencuci perlengkapan dan sebagainya yang membutuhkan air bersih bersuhu tinggi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, tak hanya produk pipa yang Tangguh, juga dibutuhkan aksesoris yang memiliki karakter hampir sama. Tak hanya Tangguh, aksesoris pipa PPR rupanya juga memiliki beberapa varian yang memungkinkan sistem penyambungan lebih beragam, termasuk saat hendak disambung dengan jenis pipa lain (Selain pipa PPR).

Berikut beberapa tipe aksesoris pipa PPR yang dapat digunakan untuk mewujudkan jalur pipa air bersih panas atau dingin bertekanan. Serta kombinasi aksesoris yang memungkinkan produk pipa jenis ini disambung dengan jenis pipa lain.

Sistem Penyambungan Polyfusion. Jenis aksesoris ini biasanya digunakan untuk proses penyambungan pipa dengan pipa. Karena pada dasarnya setiap sambungan pipa PPR disambung dengan cara Polyfusion.

Metode penyambungan ini membutuhkan alat Polyfusion khusus untuk dan aksesoris pipa PPR. Alat ini bekerja memanaskan bagian dalam aksesoris dan luar ujung pipa yang hendak disambung dengan suhu tinggi.

Setelah dirasa cukup, bagian ujung pipa dengan aksesoris disatukan, dan untuk menyempurnakan sambungan perlu di tahan beberapa saat hingga sambungan benar-benar menyatu sempurna. Seperti Pipa HDPE, proses ini biasa dikenal dengan metode penyambungan “Persenyawaan Sempurna”.

Metode persenyawaan sempurna memungkinkan bagian sambungan menyatu dengan sempurna, seperti bagian pipa pada umumnya. Aksesoris pipa PPR yang mendukung sistem penyambungan ini beragam, mulai Elbow, atau Knee, Socket atau Coupler, Tee, Cap, dan Sebagainya yang memiliki satu, atau lebih bagian yang model penyambungannya menggunakan cara Polyfusion.

Sistem Ulir. Pada dasarnya semua Fitting pipa PPR disambung dengan cara polyfusion, meski demikian produk perpipaan ini bukan tidak bisa disambung dengan pipa jenis lain. Mekanisme salah satunya adalah menggunakan penyambungan sistem drat.

Aksesoris jenis drat pada pipa PPR memiliki satu atau dua bagian yang disambung dengan pipa PPR secara Polyfusion. Meski dimikian, bagian yang lain fitting memiliki mekanisme drat baik jenis Female (Drat Dalam) atau Male (Drat Luar).

Jenis Fitting pipa PPR yang mendukung mekanisme penyambungan ini memiliki beragam varian. Diantaranya Elbow atau Knee, Socket atau adaptor, dan Tee yang masing-masing memiliki jenis varian drat dalam atau luar (Female atau male).

Sistem Flange Joint. Pada semua prosedur penyambungan pipa, mekanisme penyambungan Flange Joint umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu. Yakni membangun saluran air semi permanen, atau bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan.

Mekanisme ini mempermudah membangun saluran air yang bertujuan digunakan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu proses ini juga dapat dilakukan dengan tujuan menyambung produk pipa air panas PPR dengan jenis pipa lain.

Meski demikian, seperti dijelaskan diatas, mekanisme ini tetap dilakukan dengan model penyambungan Polyfusion, terutama pada bagian yang tersambung dengan pipa PPR. Sementara untuk bagian Flange atau backing ring, mekanisme penyambungannya dilakukan dengan cara Bolt and Nut atau mur dan baut.

Yang namanya proyek kadang-kadang mengharuskan pelaku usaha konstruksi untuk melakukan improvisasi di lapangan.

Di dunia plumbing pun hal seperti membuat sambungan antara pipa yang berbeda jenis kadang-kadang perlu dilakukan.

Tidak perlu kaget lagi, karena hal ini mudah untuk dilakukan.

Bagaimana cara menyambung pipa PPR ke instalasi pipa PVC yang telah ada sebelumnya?

Gunakanlah socket drat luar atau socket drat dalam PPR.

Anda hanya perlu menyiapkan 2 jalur pipa berdiameter sama, kemudian memasangkan socket drat pada kedua sisinya.

Jika anda memutuskan untuk menggunakan socket drat luar pada jalur pipa PPR maka sambungan pada pipa PVC-nya membutuhkan socket drat dalam. Begitu juga sebaliknya.

Sangat mudah dan praktis kan?

Tidak memerlukan lem maupun alat pemanas PPR.

Sekian tips dari kami, semoga dapat membantu menambah wawasan para pembaca sekalian.